Roses and Champagne
Awal mula cerita sangat bagus dan manis, kita akan berpikir bahwa caesar sangat sayang kepada Leewon di hal yang positif. Namun cerita ini malah memburuk dibagian tengah hingga akhir. Mereka sama2 mencintai, namun caesar benar2 seperti anak kecil yang tidak bisa mengontrol emosinya, beda sekali dengan leewon yang selalu berusaha mengerti caesar, berusaha menjelaskan segala sesuatu hanya untuk memperbaiki hubungan mereka agar tidak ada kesahpahaman. Aku tahu caesar sangat tampan, kuat, dan kaya, dia juga sering berperilaku manis ke Leewon, namun tetap saja dia seorang psikopat berdarah dingin. Dari awal cerita juga dia suadah berkali2 membuat Leewon berada dalam posisi berbahaya. Menjadikannya pancingan untuk mengungkap pihak berkhianat, menembaknya berkali2 agar leewon tidak meninggalkannya, menyakiti dirinya sendiri agar Leewon merasa putus asa dan hanya akan terus mencintainya, hingga pada chapter terakhirpun dia menyakiti Leewon, membiusnya, memperkosanya, hanya karna cemburu. Aku tidak masalah kau redflag, atau death flag sekalipun, tapi kenapa kamu menyakiti orang yang kamu cintai berkali2? ‘Seolah2 lebih baik Leewon mati saja daripada tidak bersamaku’ Dari awal cerita hingga akhir cerita SAMA SEKALI tidak ada pengembangan karakter dari Caesar. Dia memang manis, tapi perlakuan kasarnya juga tetap melekat ke darah dagingnya. Aku sama sekali tidak memiliki masalah dengan Leewon, dia mencintai Caesar apa adanya. Yah karena Caesar memang pria sempurna bila mengesampingkan watak psikopat dan abusifnya. Dan lagi pula, apa yang bisa dilakukan saat dicintai seorang mafia paling berkuasa di dunia, selain menerima cintanya?
Secretary Jin's Confinement Diary
Dear Sir / My Ahjussi
Come to Hand
Believe My Sign
A Night to Remember Webtoon
This manhwa is perfect for those who enjoy supernatural, mystery, gore, and dark romance. The story is exceptionally well-written, with consistent character development throughout. It features numerous plot twists that keep you intrigued about what is truly happening. I absolutely love all the characters—Noah, Dylan, Jade, Alex—they all fit perfectly into the narrative. The story revolves around Dylan's deeply damaged psyche after Noah leaves him, leaving him with severe trauma. Dylan can't forget Noah; he'd rather be confined with Noah than live freely without him. Is his feeling genuine love, or is it Stockholm syndrome? Perhaps it's both, as Dylan has loved Noah deeply from the very beginning. "Things that begin with evil are only strengthened with more evil." Is Noah's nature truly evil and unchangeable? On the other hand, has Dylan become evil due to Noah's influence, or has this nature always been within him? If their fateful meeting in the alley could have been avoided, if they had started their relationship on more 'normal' grounds, perhaps this masterpiece would never have existed.
Yuutousei wa Mi no Hodo Shirazu